Feeds:
Pos
Komentar

SEDERHANA

Manusia yang sudah dikarsakaken oleh Gusti untuk bisa berlaku sumeleh ing pamikir dan sumarah ing karep dengan sendirinya mempunyai kesunyian hati.Didalam hatinya sudah tidak ada lagi kerepotan untuk melayani keinginan,cita dan tujuan.Api kehidupan sudah menyala dalam kesunyian dan berpangkal dari kerendahan hati manusia kepada Gustinya. Kerendahan hati adalah kesanggupan manusia untuk mempu menyadari kediriannya dihadirat “Sing Gawe Urip” dalam perbandingan yang wajar dan sebenarnya bahwa manusia itu bukan apa-apa, bukan pula siapa-siapa,GAIB adalah segala-gala nya. Kesadaran inilah yang dinamakan dengan ELING dan seharus nya menjadi pangkal dari semua perbuatan kita sehari-hari, jika sungguh kita memang telah memilih jalan spiritual sebagai jalan hidup kita.

Kerendahan hati manusia dihadirat Gusti itu memang tidak bisa dipelajari.Siapa mempelajari dan berusaha memiliki sifat2 baik dengan kekerasan kehendaknya sendiri senantiasa membina ketamakkan dan kesombongan.Mencari sesuatu di dunia ini berpangkal dari niat dan tekad manusia sendiri.Mencari Gusti jadi bisa dibilang juga sebagai kesombongan,bukannya kerendahan hati.Ingin menjadi sesuatu dan ingin mendapatkan sesuatu adalah tamak,pamrih dan kesombongan yang tersirat dalam kata “mencari Gusti”.

Yang perlu manusia sadari bahwa semua jalan yang berada didalam kemampuan pikiran bukanlah jalan yang gaib.Jalan gaib tidak ada didalam pikiran manusia karena gaib itu tidak bisa dijangkau oleh pikiran manusia. Gaib hanya bisa diraba dalam kerendahan hati,karena binuko (terbuka hati).Kerendahan hati adalah api kehidupan dan jiwa kehidupan rokhani yang mengada dalam kesunyian hati karena sudah menyadari kebukan apa-apaannya.

Dalam  spiritual itu tidak ada pertumbuhan karena paksaan, tetapi hanya dikenal pertumbuhan karena kesadaran.Pikiran yang dibikin diam itu bukan berarti telah tercapai kesunyian hati tetapi merupakan pikiran yang dimatikan.Sebentar lagi pikiran itu muncul untuk ditaklukkan ulang.

Pertumbuhan karena kesadaran itu berlaku dalam ketenangan.Kesunyian hati yang mengada dengan sendirinya itu tidak perlu diatur,tidak perlu dibuat dan tidak juga perlu diinginkan.Kesunyian itu mengada dengan sendirinya dalam kesederhanaan.Dan sekali lagi,manusia yang memiliki kesunyian hati itu tentunya manusia yang sudah sumarah ing karep dan sumeleh ing pamikir.Manusia itu adalah manusia sederhana. Sederhana lahiriah dan sederhana rohaniah.Tapi manusia yang belum sumarah dan sumeleh itu tidak mungkin bisa menjadi sederhana. Berusaha menjadi sesuatu itu berarti belum sumarah.Rasa keakuan masih mendapat pembinaan.

Dan kesederhanaan itu tidaklah cukup hanya dengan indentifikasi.Dengan melakukan kehidupan menjadi seorang petani,pertapa,biarawan,wiku tidak berarti bahwa manusia telah menjadi sederhana.Itu hanya hidup sederhana menurut tata lahir tetapi belum menyinggung kehidupan batin/rokhaninya.Manusia yang tamak kepada barang2 keduniawian dan manusia yang tamak kepada soal2 Ketuhanan dan spiritual itu sama rakusnya,tiada bedanya. Kedua-duanya membina keinginan melampaui batas yang wajar.Hati dan pemikiran yang dipenuhi dengan persoalan keduniawian itu sama halnya dengan hati dan pikiran yang dipenuhi soal Ketuhanan dan Spiritual.Kedua-duanya merupakan pembinaan rasa keakuan dan kerap menimbulkan keraguan.Ini semua disebabkan karena perbuatan kita masih berpangkal dari keinginan dan bertujuan mencari diri.Sederhana adalah jika manusia bisa menerima yang ada menurut adanya,bukan menurut gambaran dan angan2nya sendiri.

Memang sederhana itu muncul karena berkurangnya rasa kebutuhan.Karenanya tidak bisa dibuat dengan tujuan supaya memiliki sifat yang baik.Sederhana buatan itu mudah menimbulkan konflik.Konflik akan mengeruhkan hati sedang dalam kesederhanaan tidak ada konflik.Tidak minum2an keras,tidak merokok, tidak memakan daging, makan sehari sekali,tidak mempunyai kebiasaan yang aneh2 itu bukan berarti sederhana didalam hati dan batin jika batin dan hati kita masih penuh dengan keraguan,pengharapan dan permohonan.Sederhana itu bukan hanya meliputi kesederhanaan dalam benda milik tetapi kesederhanaan dalam pemikiran dan rasa.Tetapi memang manusia mempunyai kecenderungan untuk pamer yaitu untuk memperlihatkan kesederhanaan menurut tata lahir saja.

Kesederhanaan itu hadir bukan dikarenakan manusia memiliki banyak pengetahuan tentang arti kata sederhana dan macam2 pengetahuan cara hidup sederhana tetapi justru akibat lenyapnya seluruh pengetahuan susulan yang manusia kumpulkan berdasarkan niat dan tekadnya sendiri.

URIP SAWETAH

Perkembangan kearah kebenaran tidak akan pernah berhenti. Ibarat dian yang menyala,tidak akan padam,sekalipun dihembus angin kencang atau dilanda badai sekalipun,ia menyala dan terus menyala.Menyala menerangi jagad raya sebagai penyuluh abadi setiap insan didalam kehidupannya.Arahnya sudah pasti yaitu Pasujudan tanpa pamrih kepada Kang Murbeng Dumadi. Sedang jalan yang ditempuh adalah mengikuti KehendakNya dan tidak melanggar LaranganNya.

Jalan Spiritual adalah cukup rumit dan berliku-liku,dengan banyak sekali jebakan-jebakannya yang tersebar diperbagai tempat perjalanan dan setiap saat mengintai hantu kesesatan.Olah karena itu manusia menyusun berbagai macam Kawruh yang diciptakan berdasarkan pengalaman pribadi yang diterapkan dengan kenyataan yang ada.Karena sifatnya sangat subyektif inilah timbul berbagai jalan,yang satu sama lain mungkin bisa ketemu dan mungkin tidak.Karenanya tidak jarang kalau pada suatu saat tertentu bisa terjadi pertentangan pendapat dimana masing2 pribadi memegang kebenarannya sendiri.

Hendaknya bagi orang yang terjun dan menghayati hidup di bidang spiritual harus mencari pegangan yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan hidup berNgelmu.Ngelmu adalah pengetarapan rasa bukan pengeterapan pikir.Pengetarapan pikir adalah Kawruh.Dalam Kawruh dibutuhkan Guru dan Buku secara langsung atau tidak.Sedangkan dalam ngelmu,daya hidup yang hendak kita mengerti itu dijadikan sebagai Guru dan Bukunya.Dan Berulah rasa adalah suatu usaha dalam menghidupi ngelmu untuk mempertinggi nilai jiwa yang dilakukan dengan daya upaya untuk membebaskan jiwa manusia dari rasa ikatan kepada ketidakkekalan, ketidakbenaran dan untuk memperkecil rasa keakuan manusia.Dalam pelaksanaannya,mau tidak mau harus mencari suatu cara yang mampu dipertanggung jawabkan.Dan yang perlu disadari,bahwa landasan yang bisa dipertanggung jawabkan hanya satu yaitu kepercayaan sepenuhnya akan adanya Gusti dan kepada Gusti.Apabila kepercayaan kepada Gusti itu mulai bisa dihayati dan diyakini didalam hati sanubari maka karena SihNya dan karena PepadhangNya,kita akan mendapatkan petunjukNya.

Proses penyerahan diri kepada Kang Murbeng Dumadi ini akan berjalan selangkah demi selangkah.Kepercayaan yang telah menjadi keyakinan yang nyata akan menimbulkan gerak hidup untuk mengendalikan diri yang artinya mengurangi ikatan2 terhadap ketidakbenaran.Proses kejernihan rokhani itu berjalan dari remang2 sampai nampak terang dan kemudian mampu membedakan mana yang baik,mana yang tidak baik dan mana yang benar serta mana yang tidak benar secara gamblang.Pelita kebenaran secara perlahan akan memancarkan terang dan bertindak sebagai penyuluh didalam dirinya.Dari situ akan timbul kesadaran2 baru yang jauh berbeda dari kesadaran2 sebelumnya.

Setiap manusia memang tidak akan dapat membebaskan diri dari hukum ketidakkekalan.Yang mampu manusia usahakan hanyalah sekedar melepaskan diri dalam arti mengurangi rasa kelekatan kepada ketidakkekalan.Jadi bukan membebaskan diri tetapi hanya melepaskan rasa kelekatannya saja.Tahap ini walaupun tidak mudah dalam pelaksanaannya tetapi jika dilandasi ketekunan dan penyerahan yang tanpa pamrih kepada Gusti maka secara perlahan akan bisa mewujud yaitu ketenangan yang mengarah kepada keheningan mulai meresap didalam dirinya.Kegoncangan2 yang sifatnya meledak akan semakin surut dan mudah untuk diatasi apabila muncul.Lalu rasa kayungyun kepada Gusti makin berkembang besar didalam diri disertai dengan semakin mengecilnya rasa keakuan.Pada suatu saat proses itu akan mencapai tingkat Jumbuh/Bersatu didalam Tuhan.Dalam hal ini bukan “aku adalah Tuhan tetapi hanya sekedar kehendak “aku yg kecil” ini bersatu dengan KehendakNya.Jumbuh itu adalah nyawetah yaitu sarana untuk membebaskan diri manusia dari rasa ikatan dan kelekatan kepada ketidakkekalan dan ketidak benaran.

Taraf pencapaian tertinggi sebagai manusia biasa adalah sebagai manusia yang sederhana dan hanya mengerti serta memperhatikan Karsa Gustinya.Karsaning Gusti itulah yang selalu kita raba untuk kita mengerti dan berani kita hidupi menjadi suatu kenyataan tanpa perlu menggugah rasa aku kita manusia sehingga dalam hidupnya selalu mengikuti Guru Kebenaran.

Tanda2 umum apabila tahap pelepasan diri sudah berada dalam diri seseorang adalah munculnya ketenangan dan kedamaian didalam kehidupan sehari-hari,serta muncul sifat2 kesederhanaan didalam pikir,merasa,berkehendak dan dalam perbuatan.Sederhana adalah murni,miskin dari rasa akuisme.Dalam kesederhanaan,maka setiap percobaan yang menimbulkan kerisauan didalam diri dapat mudah dikenali dan diatasi dengan kerendahan hati didalam rasa sumarah dan sumeleh.Dan dalam kesederhanaan itu maka lambat laun akan mampu membedakan antara pengertian yang berasal dari “kiri” dan “kanan” dengan pengertian yang berasal dari Gusti.

Gusti mempunyai daya gaib yang diterima oleh manusia dalam kesadarannya.Gusti adalah Sawetah,Maha Esa.Setiap manusia semestinya bisa menyatukan kehendaknya dengan Karsaning Gusti didalam kesadarannya. Sedangkan perngertian dari “kiri” dan “kanan” hanya bisa diterima melalui indera kita dan tidka bisa bersatu dengan aku manusia didalam kesadarannya.Disamping itu yang tidak dimiliki oleh si “kiri” dan si “kanan” adalah untuk memberikan kodrat Gusti karena memang mereka masih terbatas kemampuannya.

Akhir kata,yang perlu disadari oleh kita manusia dengan kerendahan hati dalam menjalani hidup spiritual adalah bahwa buah kehidupan rokhani itu akan tumbuh secara alami dan tidak bisa dicapai dengan kekerasan kehendak yang berdasarkan nafsu ambisi manusia sendiri tetapi hanya dengan jalan PENGHAMPAAN RASA KEAKUAN.

Tanpa kerendahan hati,tidak akan bisa berlaku sumarah dan sumeleh;Tanpa sumarah dan sumeleh,tidak akan mengerti dan mampu menghidupi pengendalian dan pelepasan diri;Tanpa pengendalian dan pelepasan diri,Daya gaib Gusti tidak akan pernah bisa kita sadari.Dan tanpa adanya tuntunan nyata dari Daya Gaib Gusti sendiri dalam menghidupi Sang Jalan,maka sesungguhnya kita adalah JIWA YANG TERLANTAR.Jiwa yang terlantar tidaklah pernah mampu untuk mengerti bagaimana dia harus meluhurkan Asma dan mengikuti Karsa Gustinya.Dan tanpa pernah bisa meraba mana yang dinamakan Karsaning Gusti itu,maka seluruh perbuatan kita selamanya akan merupakan wujud dari pengabdian kita kepada rasa keakuan dan kehendak kita sendiri!.Karenanya kemungkinan untuk memadamkan pengabdian kepada kehendak sendiri itu dimulai dari tumbuhnya kemampuan untuk bisa menyadari Karsaning Pangeran.Bhakti kepada ketidakekalan menemukan kesurutannya dengan terbukanya hati manusia untuk melakukan bhakti kepada Kajaten.

Meditasi adalah perenungan dan pengarahan diri dari pengharapan untuk mendapatkan sesuatu menjadi kebukan apa-apaan dan dari kesadaran akan kebutuhan diri supaya menjadi kesadaran akan Sir Gusti. Karenanya didalam sebuah meditasi itu yang penting bukan penyucian pikiran tetapi pengosongan pikiran.Tanpa ada pengosongan pikiran dari soal2 yang kita ketahui dan kita kenal maka tidak akan mungkin bisa berlangsung pembaharuan.Dan tanpa adanya pengosongan dan pembaharuan dalam suatu meditsasi maka pikiran lama2 menjadi acuh tak acuh.Tanpa adanya pengosongan dan pembaharuan maka meditasi itu menjadi membosankan.Didalam teknik pengosongan dan pembaharuan itu yang penting bukan kontrol atas pikiran namun perhatian2 baru yang kita amati dengan pikiran kita.Memperhatikan kumpulan perhaian baru terhadapan masuknya perhatian lama itulah konsentrasi.Merenungkan perhatian-perhatian yang baru itulah Meditasi. Meditasi dan Konsentrasi adalah usaha manusia yang tidak bisa membawakan kita kedalam kemampuan untuk meraba Api kehidupan. Tetapi memang ada baiknya buat dilakukan untuk mengimbangi pengertian rokhani yang telah kita terima.

Bahan2 meditasi itu tentunya membantu pula untuk mencapai kedalaman rokhani tetapi haruslah tumbuh dari penyajian alam sekitar dan tidak bisa dicari di buku2.Bahan renungan yang sesuai dengan pertumbuhan jiwa seseorang itu tidak bisa diada-adakan tetapi tumbuh sendiri dalam alam sekitar sesuai dengan pertumbuhan kita didalam kesadaran akan api kehidupan.Bahan meditasi yang kita sajikan kepada diri sendiri adalah ngoyo dan anggege mangsa tetapi bahan meditasi yang mengada sendiri dalam kejadian alam sekitar itulah Sumarah dan Sumeleh.Ngoyo akan membawakan kita kedalam kemampuan kawruh pemikiran.Ngoyo membuat manusia menjadi rumangsa bisa,tapi tidak bisa rumangsa.

Puncak dari meditasi adalah kesadaran akan api kehidupan yang tak kunjung surut.Itulah Semedi.Semedi yang sebentar-sebentar saja itu bukanlah keheningan sejati.

Semedi itu Ning.Ning itu Hening berarti jernih,bening tanpa warna,murni,terang dan bersih (wening).Ning bukan kemampuan manusia tetapi kemampuan didalam Hak.Inilah busana jati yang menggantikan busana jalmi sebagai sarana untuk mengerti sesuatu yang ada tanpa memikir dan tanpa merasa.Ning adalah kemampuan yang tidak bisa dimiliki dengan niat dan tekad tetapi akan hadir dengan sendirinya karena akibat.

Memang dengan niat dan tekad maka manusia juga bisa memiliki keheningan.Itu adalah keheningan manusiawi yaitu hening didalam kesadaran untuk memikir dan merasa.Pengertian yang kita dapat masih berpangkal dari pengeterapan berpikir dan merasa.Dalan keheningan manusiawi masih ada cita,pengharapan dan tujuan karena belum bebas dari ikatan rasa aku,dalam hati kita masih berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu atau untuk menjadi sesuatu.Perhatian kita masih terbagi.

Didalam Ning,tidak ada lagi kebutuhan akan aku.Ning adalah alam dari Ingsun.Ingsun tidak mempunyai lagi nafsu keakuan karena itu kesadaran tidak akan bisa terbagi lagi.Ning adalah manter (tertuju_nyala api yang tak kunjung padam).Ing Wangkit rasa lan wangkit pamikir kuwi tumuse Ning.Didalam kehampaan rasa dan kehampaan pamikir tumbuhlah Ning.Itulah batas akhir dari aku,batas akhir dari usaha kita sebagai manusia.Jadi jangan dirasa dan jangan lagi dipikir.Rasa dan pamikir manusia sudah tidak mampu lagi untuk menerima pengertian ini apalagi menghidupinya.Kawruh adalah pemikiran,sedangkan Ngelmu adalah Rasa sedangkan Hak adalah NYATA (kenyataan).Dalam kawruh,kita sudah bisa berpikir dan menalar,dengan ngelmu kita biasa meraba (nggrayang) dan berusaha.Dalam batas akhir dari rasa dan pamikir maka semua rabaan dan usaha rokhani harus dihentikan.

DOA

Doa itu meminta.Meminta adalah jeritan kalbu dari orang yang ingin mendapatkan sesuatu atau ingin jadi sesuatu.Kita menyadari kedirian kita sekarang yang tidak baik,tidak benar dan bercita-cita suatu kebahagian rohani menurut gambaran dalam angan2 kita sendiri atau kata orang dan kitab2.Cita2 ini harus kita sukseskan,oleh karena tidak bisa usaha maka kita berdoa memohon dan mengemis sama Tuhan.

Doa dan memohon itu bagaimana mulukpun dan indah dianalisir dan diberi definisi akan tetap merupakan pamrih dan pemuasan nafsu pribadi sebab berpangkal dari keinginan untuk mendapatkan sesuatu atau menjadi sesuatu.Doa bersifat pribadi.Doa dan memohon sebagai jeritan kalbu memang boleh diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan meper nafsu.Jangan sampai kalau kita menjadi orang yang serakah terlalu terikat kepada pembinaan aku yaitu kalau doa kita jadikan kesempatan untuk belanja ke toko :HABIS MINTA INI,MINTA YANG ITU. Janganlah kita berdoa atau meminta karena kebiasaan.Tidak ada doa yang statis.Doa yang statis adalah praktek doa karena lekat kepada kebiasaan dan tradisi.Didalam kebiasaan dan tradisi itu kita bisa menemukan kenikmatan diri.Tanpa memohon itu kita tidak bisa merasa puas hatinya.Itulah belenggu nafsu.Didalam rasa kita mencari pemuasan hati.

Memang tanpa pepadhangNya,manusia tidak akan mampu menyadari belenggu doa karenanya juga tidak akan mempunyai pengertian bagaimana lepas dari ikatan doa.Kita masih ada dalam belenggu rasa keakuan karenanya kita masih mudah tersinggung kalau apa yang kita anggap benar itu disalahkan orang lain.Tetapi bagi para abdi yang sudah mengerti KEBENARAN itu mana dan apa maka mereka akan tertawa dalam hati dan tidak menghiraukan lagi kata orang dan kitab2.Mereka sudah ada dalam Kebenaran dan rasa hati tidak bisa disinggung lagi.Justru mereka akan merasa “kasihan” kepada kita yang masih senantiasa hidup dalam selubung akunya dan tidak mampu mengerti bahwa didalam realitas alam sekitar ini ada Kebenaran dan Kehidupan.

Letak kekuatanh doa itu dalam laku dan perbuatan.Tanpa lakuperbuatan,semua jeritan kalbu adalah bunyi2an tong kosong karena tidak ada buktinya dalam konsekwensi kehidupan sehari-hari.Doa adalah Niat dan Laku perbuatan adalah Tekad.Niat tanpa tekad adalah percuma tetapi tekad yang tidak diniati tidak bisa mengarah.Niat itu bisa dikandung sembunyi dalam kesadaran dan bisa juga diutarakan atau dipamerin ke muka umum.

Nilai doa tu selamanya setingkat dengan nilai jiwa.Apa yang diniati dan ditekadi,itu pulalah yang keluar dari hati,pikiran dan mulut.Apa yang kita sadari dan kita hidupi,itu pulalah doa kita.Karena itu doa sebagai alat rohani adalah berbeda dalam fungsi dan tujuannya bagi kita masing-masing.Doa adalah kebutuhan manusia dalam usahanya untuk meraih cita dan pengharapan.Semua doa berpangkal dari kesadaran manusia untuk kemurnian jiwanya.Karena dia belum mengerti bagaimana caranya usaha maka dia berdoa.Siapa masih berdoa dia belum usaha dan siapa belum usaha maka dia belum dewasa.Kita mulai berhenti berdoa kalau kita karena kurnia sudah mampu menyadari mana yang dinamakan Arti Hidup itu.Meskipun demikian kita belum ada dalam kedewasaan rohani,karena yang menyadari dan disadari masih berbeda.Kita berada di ambang pintu kedewasaan rohani.Doa dalam perbuatan adalah masa menjelang kedewasaan rohani.Kalau kita sudha berhenti berdoa/meminta dan sudah memulai Lakuperbuatan yaitu menyadari Arti Hidup dan menghidupinya jadi kenyataan maka kita harus bisa menyadari bahwa kita akan segera bebas dari belenggu yang sudah puluhan tahun menjadi kebiasaan kita yaitu kemampuan berpikir dan merasa.Semua pengertian,pengetahuan dan pengalaman yang bertahun-tahun kita kumpulkan merupakan benteng bikinan sendiri yang menjadi pangkal pertumbuhan dari rasa mampu,rasa bisa dan rasa mengerti.Kita harus bersedia melepas itu semua.Akhir dari pikiran dan rasa adalah kekosongan pintu masuk dalam kedewasaan rohani.

Walaupun bagaimana,memang doa dan memohon itu harus kita lakukan juga dalam menempuh perjalanan karena tidak ada manusia yang sekaligus jadi dewasa.Semua mengalami masa pertumbuhannya.Dan doa minta disadari bahwa itu adalah ALAT bukan TUJUAN.Jangan sampai kita menjadi terikat kepada doa sebagai kebiasaan yang mengesankan.Jangan sampai kita merasa canggung untuk meninggalkan kebiasaan memohon. Tinggalkan doa dengan menunaikan kewajiban hidup kita sesuai dengan jalan hidup yang kita pilih kita masing2.

NURANI

Pada umumnya,kita semua hidup dengan kenyataan bahwa Buddhi kita senantiasa berada dibawah timbunan ketidakbenaran yang pada hakikatnya adalah keingkaran kepada HUKUM KEBENARAN atau Kehendak Tuhan. Maka dari itu dalam kenyataan sehari-hari kita selalu repot dengan pikiran dan perbuatan untuk kepentingan  dan kepuasan raga dengan memalingkan diri dari suatau hatinurani yang keluar dari kemurnian jiwa.Suara hatinurani adalah ukuran rasa manusiawi tentang tinggi rendahnya susila yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh pembawaan kita,lingkungan dan pendidikan, kepercayaan dan keyakinan hidup serta usia masing2 pribadi.

Hatinurani adalah suara hati yang baik,bukan YANG BENAR.Baik adalah dalam rangka usaha manusiawi, sedang BENAR bukanlah manusiawi tetapi Sejati. Hatinurani adalah suara hati dalam kehidupan yang aktif,suara dari rasa manusia yang dipengaruhi oleh kebutuhan raga.Karena itu tentunya masih kepengaruh oleh apa yang kita setujui,kita sukai,kita anggap baik,kita anggap benar pada waktu itu.Hatinurani adalah perpaduan antara pikiran,keinginan dan rasa dalam Buddhi yang dipengaruhi oleh kebutuhan raga dan dikendalikan oleh jiwa karena kebutuhan akan kemurniannya.

Memang hatinurani adalah akalbuddhi yang praktis,suara dari keheningan pikiran manusia.Hatinurani ingin mengenal dirinya sendiri dalam kehendak dan perbuatan.Inilah kewajiban hatinurani,kemampuan manusia didalam keheningan untuk mengenal dirinya.Dibawah timbunan ketidakbenaran Buddhi manusia tidka mempunyai kemampuan unutk memberikan cahaya rohani kepada pakerti/akhlak.Memang tidak ada terang dapat disinarkan dari pangkal yang gelap.Didalam tinggi rendahnya nilai Buddhi manusia terletak kemampuan kita untuk dapat mengikuti Tuntunan Daya GaibNya.Tapi jangan kita cepat2 merasa puas dan menyatakan bahwa kita telah dapat menguasai kehendak kita karena perbuatan kita sudah sesuai dengan suara hatinurani.Sebab hatinurani adalah suara dari kemurnian jiwa yang berpangkal dari kesadaran si aku.Nilai kemurnian suara hatinurani dalam keheningan itu tergantung kepada tinggi rendahnya,tua mudanya nilai jiwa seseorang.Dalam menerima sifat2 dan kebiasaan yang kita anggap baik dna benar maka kita juga harus senantiasa waspada dengan krisis2 yang datang sebagai akibat dari kegiatan dalam kebenaran hati.Kita tidka bisa memaksa diri dengan membesar-besarkan keutamaan hidup dan menganggap bahwa sifat itu seperti sudah kita miliki.Dengan begitu,maka kita membohongi diri sendiri dan mulailah kita melihat kejelekan2 dan kesalahan2 dalam perbuatan sesama kita.Krisis yang senantiasa ada dalam diri kita adalah : INGIN MEMBERI NASEHAT.Oleh karena itu memang sebaiknya semua usaha menuju kepada kebenaran kita lakukan dengan segenap keserderhanaan,dengan tidak melupakan pangkal pijaknya yaitu tidak bisa apa-apa dan bukan siapa-siapa.Diluar itu,maka semua usaha rohani yang kita lakukan semuluk dan seindah apapun alasannya merupakan suatu kesombongan untuk kebanggaan diri dan tidak akan berakibat nyata bagi pertumbuhan jiwa kita.

AKU

Aku manusia adalah suatu pribadi yang berwatak,berbakat dan berkehendak.Aku manusia menyatakan diri dalam kehendak dan perbuatan.Kehendak itulah tandanya kalau AKU ITU HIDUP.Kehendak adalah saluran daya cipta manusia unutk melakukan aktifitasnya. Kehendak adalah saluran yang berpangkal dari kesadaran dan akalbudi. Karena itu dari kehendaknya maka aku manusia dapat dimengerti. Kehendak adalah saluran aku manusia untuk memperistiwakan dirinya dalam perbuatan.Kehendak adalah peristiwa rohani dan perbuatan adalah peristiwa jasmani dari aku manusia. Kehendak adalah buatan dan milik manusia.Itulah satu-satunya buatan dan milik manusia dalam dirinya karena yang lainnya manusia tidak mampu membuatnya.

Aku manusia adalah benih hidup dan kreasinya dinyatakan dalam kehendak dan perbuatan.Aku manusia adalah aku yang tidak kekal. Kehendak manusia adalah serba berubah.Tiap kehendak memiliki sifat pembawaan dari akunya : BEBAS.Kehendak adalah bebas dari paksaan langsung tetapi tidak bebas dari pengaruh.

Kehendak adalah buatan manusia tetapi bebas adalah ciri pembawaan dari aku.Manusia tidak ada yang mempunyai kehendak yang tidak bebas dari paksaan.Bebas adalah sesuatu yang menyempurnakan kepribadian : AKU.Kehendak bebas manusia adalah fakta rohani.Suatu fakta dalam diri setiap orang yang dapat dihayati sendiri dan tidak dapat dibuktikan kepada orang lain.Kehendak bebas manusia adalah fakta rohani dan pembuktian pribadi.Mulai dari kelahirannya tiap anak sudah menunjukkan kebebasan dalam kehendaknya.Kesadaran atas kehendaknya yang bebas ini merupakan pertumbuhan dalam aku manusia yang dipengaruhi oleh banyak unsur dalam kehidupan.Dan didalam kesadaran akan pengendalian atas kehendaknya yang bebas letak jalan hidup manusia menuju cita yang dituju. Kehendak bebas adalah perisai rohani.dengan kehendaknya yang bebas tiap manusia mampu unutk menerima atau menolak setiap unsur yang akan mempengaruhi dirinya unutk disesuaikan dengan cita hidupnya.Manusia adalah suatu kepribadian yang berdikari dan berkehendak bebas dalam hubungannya dengan kehidupan dalam alam semesta.Kesadaran adalah pangkal kendali manusia atas kehendaknya dan kehendak adalah saluran pernyataan manusia mengenai ketentuan hatinya.Kebebasan dalam kehendak manusia memang hanya dapat diatasi oleh kesadarannya tetapi segala sesuatu yang telah disadari itu tetap ada dalam rangka kebebasannya.Aku manusia adalah sadar atas kebebasannya dan bebas dalam kesadarannya.Orang lain hanya dapat mempengaruhi dan tidka dapat memaksa sesamaya dalam kehendaknya yang bebas.Ini semua adaalah suatu kenyataan dalam diri tiap manusia.Kenyataan ini seharusnya dapat diterima dengan segenap kerendahan hati.

Kehendak berasal dari aku.Aku dan kehendak adalah satu dan tidak bisa dipisahkan.Kehendak adalah AKU dalam pernyataannya,aku dalam kreasinya,aku dalam pengharapannya dan aku dalam tujuannya.Siapa mengerti kehendaknya,tentu mengerti akunya.Siapa mengerti kehendaknya tentu berkenan kepada akunya.Siapa yang bersatu dalam kehendaknya juga bersatu dengan akunya.Sebagai aku,maka kita akan tetap terpisah tetapi didalam kehendak kita dapat bersatu.Dalam rasa pribadi kehendak dapat dihayati tetapi didalam perbuatanlah kehendak itu baru dapat dihidupi.Hanya dalam perbuatan maka kita dapat mengerti dan melakukan apa yang dikehendaki orang lain.Hanya dalam perbuatan kita dapat melakukan persatuan kehendak dengan orang lain.Persatuan kehendak cuma bisa dilakukan dalam perbuatan yang kita hayati dan kita hidupi.Syaratnya adalah perbuatan harus dikehendaki,perbuatan harus dilakukan dalam realitas sekarang dan perbuatan harus bersama-sama dilakukan.

Dua kehendak baru dapat bersatu,jika keduanya telah bebas dari semua unsur anti cita.Selama masih ada terdapat unsur anti cita didalam hati,maka dua kehendak tidak bisa melakukan persatuan dalam perbuatan karena ingkar mengingkari dalam kehendak bukanlah merupakan persatuan.Percaya dan membantah selamanya tidak dapat bersatu.Persatuan kehendak dalam perbuatan harus dilakukan dengan kebebasan dari semua unsur paksaan,ikatan,kewajiban,perbedaan dan pertentangan.Persatuan dari kehendak yang bebas dalam perbuatan adalah bebas sebagai kehendak dan bebas sebagai persatuan.

POHON

Tiap pohon yang sudah dewasa pasti akan berbunga dan berbuah.Ada kalanya bunganya itu berbau semerbak sampai mencapai jarak yang jauh tetapi bisa juga bunga itu tidak terlalu berbau.Berbau tidaknya suatu bunga adalah alami. Buah dari sebuah pohon tumbuh alami juga artinya dengan kewajaran.Buah yang lezat harus wajar kelezatannya  dan akan tetap lezat kalau dirasakan oleh setiap golongan masyarakat.Tidak ada buah yang diarsakan lezat oleh segolongan masyarakat saja dan menjadi tidak lezat rasanya kalau dimakan oleh golongan lain.Buah pohon yang dewasa harus bermanfaat unutk masyarakat sekitarnya dan buah pohon yang wajar harus lezat dimakan oleh semua golongan masyarakat merata.Buah yang hanya bisa dikenyam kelezatannya oleh segolongan masyarakat saja adalah buah yang tidak alami dan tidak wajar.Pertumbuhan alami adalah pertumbuhan satitahe atau seperti adanya,bukannya suatu pertumbuhan yang dipikir-pikir dan dioyo-oyo atau dipaksakan.Tidak ada pohon yang datang berputar-putar dalam masyarakat supaya dipetik buahnya.Si Pohon adalah bebas dari kelezatan dan kemanfaatn buahnya.Pohon tidak mempunyai kebutuhan akan kelezatan dan kemanfaatan dari buahnya sendiri.Juga kelanjutannya sebagai jenis si pohon tidak pernah memikirkan.Itu semua terjadi alami.

SUNGAI

Setiap sungai mengalir melewati kerendahan alam sekitar.Karenanya sungai bisa menampung tiap-tiap aliran mata air.Melalui jalan kerendahan tiap sungai membawakan diri ke dalam masyarakat.Sungai yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat adalah SUNGAI YANG HIDUP,SUNGAI YANG MENGALIR.SUNGAI MATI TIDAK ADA GUNANYA.Walaupun sungai mampu menampung semua aliran dan menjadi tempat pembuangan kotoran tetapi sungai tidak pernah menuntut ganti jasa.Sungai tidak pernah meninggalkan prinsip jalan kerendahan.Sungai yang membual tanda tak dalam sedang sungai yang dalam mengalir tenang.Sungai tidak pernah memiliki dan mengurusi alirannya.Dibiarkan manusia mengambil manfaat dari alirannya walaupun unutk kegunaan yang remeh.Yang ingin menguasai aliran sungai adalah SI AKU.Sungai sendiri hanya bertujuan membawakan air kedalam samudra bebas melewati jalan kerendahan alam sekitar.Tugas sungai baru sempurna kalau bisa mencapai SAMUDRA BEBAS.Hilanglah nama dan bentuk sungai.Tiap sungai mempunyai kekhasan dalam liku dan derasnya aliran.Tidak ada sungai yang meniru aliran sungai lain.Tiap sungai mempunyai kondisi tempat yang berbeda tetapi senantiasa hanya mempunyai satu tujuan : SAMUDRA BEBAS.

Tiap pemuda dan pemudi yang normal pada suatu ketika dalam hidupnya akan mencapai masa kedewasaannya.Diluar norma yang ditentukan oleh hukum negara,seorang laki-laki dan perempuan itu telah dianggap mencapai kedewasaannya kalau mereka telah memiliki :

  1. kemampuan untuk mengekang kehendak dalam totokromo hidup bermasyarakat.
  2. kemampuan unutk mempertimbangkan dan mengambil keputusan hidup,
  3. kemampaun untuk menghadapi realita hidup dengan akal budi,
  4. pengertian dan keinginan yang wajar tentang perkawinan dan
  5. rasa tanggung jawab terhadap hidup berkeluarga. (Relatif)

Tiap kehidupan duniawi yang wajar cepat atau lambat tentu akan menjurus kedalam hidup unutk berketurunan.Tanpa itu maka kehidupan duniawi akan menderita kekosongan dan kepincangan.Perkawinan merupakan suatu kebutuhan manusia yang tumbuh dalam tiap kehidupan duniawi,karena itu tidak perlu dipelajari.Tujuan langsung dari kehidupan duniawi untuk mencapai kebahagiaan adalah persatuan kehendak.Persatuan kehendak dan persatuan rasa adalah suatu usaha manusia tetapi kebahagiaan atau lahirnya seorang putra adalah kurnia semata.Tiap persatuan kehendak itu dilakukan dalam kebebasan dari rasa ikatan terhadap larangan dan kewajiban orang tua dan rasa kelekatan kepada kehendak sendiri.

Perkawinan adalah suatu peristiwa pribadi,rahasia,tetapi tiap orang harus tahu,melihat dan mengerti.Walaupaun tiap orang harus tahu tetapi masalah perkawinan tetap merupakan soal pribadi yang harus dirahasiakan dan tidak pernah dibicarakan ditempat umum atau dengan terbuka.Masalah perkawinan tidak perlu dituturkan kepada orang lain dan tidak perlu dituliskan.Yang terpaksa dibicarakan tentu masih dilakukan dalam suasana rahasia.

Persatuan dalam rasa lebih dari rahasia,sangat rahasia.Tidak ada orang yang sehat jiwanya membicarakan dan menuliskannya.Diam adalah suatu keharusan.Orang lain tidak perlu tahu,melihat dan mengerti.Persatuan dalam rasa bagi tiap orang sifatnya adalah sangat rahasia.

Perkawinan memang adalah salah satu tata dalam masyarakat.Setiap warga masyarakat yang wajar melakukan perkawinan karena setiap manusia yang normal mempunyai kebutuhan unutk melangsungkan keturunan.Siapa tidak menikah tentu menmpunyai kecenderungan untuk melakukan hal2 yang tidak benar menurut pandangan masyarakat. atau dia sebagai manusia mempunyai kelainan.Perkawinan dalam masyarakat adalah wajar,tanpa perkawinan kita tidak bisa berkeluarga.Perkawinan adalah Bersatunya manusia dalam kehendak dan bersatunya manusia dalam rasa karena hasrat unutk melangsungkan keturunan.Bersatunya manusia dalam kehendak dan rasa itu terjadi karena kebutuhan dari si AKU dan dihayati dalam nafsu manusiawi. Perkawinan adalah manusiawi,sedang melangsungkan keturunan adalah alami.Tanpa melakukan persatuan dalam kehendak dan rasa maka kehidupan jasmani akan mengalami kepincangan.Manusia yang memilih hidup bermasyarakat tanpa melangsungkan persatuan dalam kehendak dan rasa adalah orang yang selamanya tidak bisa dewasa.

Kebahagiaan rohani digambarkan dengan kelahiran jiwa manusia didalam suatu alam kehidupan yang lain,suatu alam kehidupan yang bebas dari kebutuhan dan derita.Tiap kehidupan rohani yang wajar cepat atau lambat tentu akan menjurus kedalam manunggal.Tanpa manunggal maka kehidupan rohani akan mengalami kekosongan dan kepincangan.Kalau tidak demikian,maka sesungguhnya memang kita belum mengerti apa yang kita inginkan dengan mengikuti kehidupan rohani.Manunggal adalah suatu kebutuhan jiwa yang merupakan pertumbuhan dalam tiap kehidupan rohani yang wajar,karena itu tidak perlu dipelajari. Lanjut Baca »